Angka Rata-Rata Positif Covid-19 di Sebagian Besar Jawa-Bali Turun, Varian Omicron Melemah

NajicaJuru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Siti Nadia Tarmizi melaporkan beberapa provinsi mengalami penurunan kasus corona Omicron dalam sepekan terakhir.

Dari data yang ia diberikan, penurunan kasus ini terjadi di wilayah yang sebelumnya angka penularannya tinggi terutama di Pulau Jawa-Bali.

"Positivity rate di sejumlah daerah seperti di Jakarta yang saat ini 23,8% dan Banten yang 22,3% juga berkorelasi dengan tren penurunan angka konfirmasi kasus harian di sejumlah daerah.

Jakarta yang tentunya sempat di posisi kasus hari yang 11044 pada hari periode 8 sampai 14 Februari 2022 ini sudah turun menjadi 8792 pada periode 15 sampai 21 Februari 2022," ujar dr. Siti Nadia Tarmizi dalam keterangan persnya melalui Youtube Kementerian Kesehatan RI pada Selasa (22/2).

"Positivity rate yang sempat di posisi 23,8% pada periode 8 sampai 14 Februari kini menjadi 18,5% pada periode yang sama di 15 sampai 21 Februari 2022," ungkapnya.

Selain di Jabodetabek, kata Nadia, penurunan kasus harian juga terjadi di provinsi lainnya seperti Bali yang sebelumnya telah melewati angka kasus varian Delta tahun 2021 lalu.

"Begitu juga dengan Bali yang sebelumnya mencapai kasus melebihi gelombang Delta di posisi 2039 Pada tanggal 8 sampai 14 Februari ini turun menjadi 1191 pada periode 15 sampai 21 Februari.

Bersamaan itu, positivity rate turun dari 22,3% pada periode 8 Februari sampai dengan 14 Februari turun pada angka 14,8% pada periode 15 sampai 21 Februari 2022," jelas Nadia.

Selanjutnya, di beberapa provinsi lainnya khususnya di Pulau Jawa juga mengalami penurunan angka kasus harian.

"Jawa Barat yang sempat pada posisi 23,8% turun jadi 22,8% dan Jawa Tengah juga turun dari 27,6% menjadi 26,5%. Di Jawa Timur juga sempat mencapai 18% saat ini turun menjadi 17%," tambahnya.

"Dengan menjalankan strategi isolasi mandiri serta dukungan pelayanan telemedisin, kita bisa meringankan beban rumah sakit dan tenaga kesehatan kita secara efektif hingga 71%.

Tempat tidur isolasi dan intensif di rumah sakit pun harus efektif digunakan hanya untuk perawatan pasien bergejala sedang hingga kritis.

Tempat tidur isolasi dan intensif untuk merawat pasien sedang hingga kritis ini baru terisi sekitar 29% dari alokasi yang ada saat ini," ujar Nadia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ribuan Warga Ukraina Mengatakan : Saya Tetap Cinta Ukraina dan Tetap Tenang